Banjir Masih Menggenang di 38 Desa, 21 Ribu Jiwa Terdampak

DEMAK – Banjir di kabupaten Demak hingga hari ke lima (5) belum juga surut. Meskipun ada penurunan ketinggian air  dari sebelumnya, namun masih tetap menggenangi area pemukiman, persawahan dan jalan. Pada hari Minggu (11/2/24) dilaporkan air dari sungai Wulan di kecamatan Karanganyar masih terus melimpas di jalan raya Demak- Kudus dan belum bisa dilewati berbagai jenis kendaraan.

Dari hasil Assessment data sementara Banjir di wilayah kabupaten Demak per 11 Februari, terdapat 10 titik tanggul yang jebol akibat hujan deras di wilayah hulu dan debit air meningkat. Akibatnya tujuh (7) kecamatan mencakup 38 desa terdampak banjir dan 75.667 jiwa, 19.998 KK turut terdampak.
Kemudian jumlah pengungsi tercatat 21.197 jiwa dan kurang lebih 1.012 ha sawah terendam.

Untuk penampungan pengungsi banjir terdapat 59 lokasi yang menempati balai desa, sekolahan, rumah warga yang aman, masjid, jembatan, madrasah, pertokoan hingga terminal kudus , aula DPRD Kudus dan Koramil Jati Kudus, hal ini mengingat lokasi banjir terparah berada di perbatasan kabupaten Kudus.

Dari Assessment tersebut juga mencatat kebutuhan mendesak yang diperlukan para pengungsi seperti makanan cepat saji, tikar dan selimut, obat obatan, pembalut wanita, pampers anak dan dewasa, serta alat mandi, sabun ,handuk, shampo, pasta/sikat gigi dan air bersih. Kemudian pakaian, anti nyamuk, alas kaki dan air minum.

Selanjutnya untuk penanganan tanggul membutuhkan Zak, Bambu dan alat berat.

Untuk penanganan bencana banjir ini pihak BPBD Demak bekerja sama dan berkolaborasi dengan BPBD Propinsi Jawa tengah, BPBD kabupaten Kudus, BPBD kabupaten Jepara, BPBD Kota Salatiga, BPBD Rembang, BPBD Blora, BPBD kota Semarang, BPBD Soloraya, BPBD Grobogan, Basarnas Jepara, Polres – Kodim Kudus, BPBD Karanganyar Solo, Arga Rescue, BOBD Kabupaten Semarang, BPBD kabupaten Temanggung, BPBD Kabupaten Kendal, BPBD kabupaten Boyolali. (komf/Ry-ist)