Penjamasan Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga

DEMAK - Demak Kota wali sudah terkenal dengan wisata religi dan wisata budayanya. Salah satu yang perlu kita ketahui wisata religi dan budaya yaitu penjamasan pusakan adat kanjeng Sunan Kalijaga. Tradisi unik yang dilakukan oleh keluarga besar Sunan Kalijaga setiap tanggal 10 Dzulhijah atau bertepatan dengan Idul Adha. Seusai shalat Idul Adha, anak keturunan Sunan Kalijaga melaksanakan ritual (penjamasan) penyucian pusaka milik kakek moyang mereka.

Pusaka milik Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu Walisongo yang dimakamkan di Kadilangu, Kabupaten Demak, Jateng, yakni Kotang Ontokusumo dan keris Kyai Carubuk. Kedua pusaka tersebut disucikan menggunakan minyak jamas. Sebelum melaksanakan ritual penyucian pusaka milik Sunan Kalijaga, terlebih dahulu para abdi dalem mengambil minyak jamas di gedung pangeran di Kelurahan Kadilangu, Demak.

Minyak jamas itu sendiri merupakan campuran minyak cendana dan minyak melati serta minyak khusus hasil olahan kerabat Sunan Kalijaga, yang dipercaya mengandung berkah dari waliyullah. Serah terima minyak jamas dilakukan antara anak cucu Sunan Kalijaga dengan abdi dalem pilihan.

Seusai menerima minyak jamas, para abdi dalem bergegas membawa menuju makam kanjeng Sunan Kalijaga, dengan diiringi para sentono lainnya. Sesampainya di makam, kerabat Sunan Kalijaga tidak diperkenankan masuk ke cungkup, sebelum melakukan prosesi doa tawasulan.

Seusai pembacaan doa, juru kunci makam segera membuka pintu rumah cungkup yang diikuti oleh tim penjamas untuk melaksanakan penjamasan pusaka yang tersimpan di atas makam Sunan Kalijaga. Seusai  mwlakukan penjamasan warga mendatangi para ahli waris yang telah menjamasi. Karena ada kepercayaan bisa mendapatkan keberkahan dan diqobulkan hajatnya atas seizin Allah. (Dinpar/Eza)