
Grebeg Suro dan Kirab Budaya Berjalan Meriah
DEMAK - Grebeg Suro dan Kirab Budaya di Girikusumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Demak, berlangsung meriah. Banyak warga dan masyarakat sekitar memadati disepanjang jalan yang dilalui berjarak lebih kurang dua kilometer, dari masjid Pesantren Girikusumo Baitul Salam menuju makam leluhur.
Kirab ini mengarak pusaka peninggalan leluhur pesantren dalam sebuah kotak, 40 kendi air tirto wening, empat gunungan dan satu tumpeng. Warga berebut gunungan dalam Grebeg Suro di Girikusumo, Banyumeneng, Mranggen, Demak, Minggu (7/7/2024).
Dinas Pariwisata Kabupaten Demak juga ikut serta memeriahkan dan mensukseskan kegiatan ini, Rombongan dari Dinparta dipimpin langsung Sekretaris Kurnia Zauharoh. Selain itu Dinparta juga mendokumentasikan kegiatan Grebeg Suro dan kirab budaya ini.
Masyarakat juga percaya dengan mendapatkan hasil bumi dari gunungan yang diperebutkan akan mendapatkan keberkahan atas seizin Allah. Hasil bumi tersebut juga bisa untuk dimasak dan mendapatkan barokahnya di tahun baru Hijriyyah ini.
Kepala Desa Banyumeneng Muhammad Ajib Wahyudi mengatakan “ grebeg suro dan kirab budaya ini digelar rutin setiap tahun, di tahun ini diselenggarakan sudah kesepuluh kali. Grebeg Suro dan kirab budaya ini diadakan pertamakali di tahun 2014 oleh Pesantren Girikusumo dan Yayasan Kyai Ageng Giri. Setiap kegiatan ini terselenggara selalu ramai dan banyak menyita perhatiam masyarakat Mranggen dan sekitarnya”, ujar Ajib.
“Tujuan utama Grebeg Suro ini untuk melestarikan dan nguri uri kebudayaan leluhur dan juga kasepuhan, terutama yang ada di Pesantren Girikusumo. Kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk doa dari semua ustadz, ustadzah, guru yang ada di pesantren dan yayasan, untuk menyambut tahun baru Hijriyyah 1 Muharram 1446. Sehingga di tahun baru hijriyyah tetap dimeriahkan dengan kegiatan positif dan semoga senantiasa membawa keberkahan serta kebermanfaatan”, pungkas Ajib. (Dinpar/Eza)