Jambu Air Di Wilayah Pesisir, Merah Delima dan Citra Andalan Demak

DEMAK - Desa Jungpasir yang terletak di kecamatan Wedung beberapa tahun ini dikenal sebagai sentra kebun Jambu Merah Delima dan Jambu Citra. Buah dari desa ini punya pangsa pasar  tersendiri tidak hanya lokalan Demak saja namun sudah merambah hingga luar kota seperti Jakarta , Surabaya dan Bandung.

Untuk lokalan Demak buah jambu dari desa Jungpasir ini menjadi buah atasan untuk dicampur dengan produk Jambu air dari desa lain. Dikarenakan dari segi rasa buah jambu dari desa Jungpasir lebih manis dan berair dibandingkan dari desa yang lain. Sehingga jika panen Jambu, banyak pedagang buah dari Demak berburu jambu ke desa.

Menurut Syaiful Umam petani hambu desa setempat, jambu yang dihasilian memiliki keunggulan rasa dan kesegaran daging buahnya dibanding hasil kebun di desa lain.

Jambu dari desa Jungpasir menurut pak Syafi’ dibawa pengepul ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Ada yang menggunakan mobil sendiri ada pula yang dititipkan ke ekspedisi dan juga bis-bis antar kota. Jika hari-hari panen setiap harinya Jambu yang dikirim oleh pengepul bisa mencapai 2-3 ton seharinya dari puluhan pengepul.

“Untuk kebun saya seluas kurang lebih 1 bau dengan jumlah pohon jambu 120 pohon setiap harinya saya bisa ambil jambu sekitar 3 kwintal dan jumlah hari petik sekitar 10 -15 hari tergantung dari lebatnya buah di pohon,” tambah pak Syafiul.

Diceritakan, ia mulai menanam buah Jambu jenis Delima ini sejak tahun 1996. Awalnya lahan sawah ditanami padi. Namun setelah tetangga kiri kanan mulai tanam Jambu dan hasilnya bagus maka ia memutuskan untuk menanam Jambu jenis Delima merah.

“Kalau tidak salah ingat yang mengawali tanam buah Jambu di desa Jungpasir ini pak Kusnadi sekitar tahun 1990an. Setelah Pak Kusnadi berhasil dan ada hasilnya warga di sini akhirnya semua ikut tanam Jambu dan hasilnya sampai sekarang pohon Jambu masih menghasilkan dan hasilnya lebih banyak dibandingkan dari tanam padi,“ kata pak Syafiul Umam lagi.

Hasil dari menanam Jambu seluas kurang lebih 1 bau pak Syafiul Umam bisa mendapatkan hasil Rp 45 – 50 juta setiap tahunnya. Adapun biaya operasional paling banyak 10 persen dari hasil panen setiap tahunnya. Namun demikian agar hasil panen bagus tanaman Jambu harus dirawat dengan baik. Salah satunya adalah dengan pengairan di area kebun jambu. Selain itu tanaman jambu perlu dipupuk dan juga disemprot hamanya.

“Jika dirawat dengan baik tanaman Jambu di sini bisa panen paling sedikit dua kali, namun ada kalanya bisa 3 - 4 kali petik setiap tahunnya. Jika dihitung setiap pohon bisa menghasilkan Jambu 50 - 90 Kg setiap pohonnya tergantung besar kecilnya pohon Jambu,“ ujarnya. (Kominfo)