
Mengenal Kopi Poro Yang Dinikmati Ndoro Tempo Dulu
DEMAK - Selain terkenal dengan minuman tradisional Jamu Coro khas Demak, ternyata di tlatah kadilangu masih ada racikan kopi istimewa turun menurun dengan sebutan Kopi Poro. Yang merupakan minuman kopi leluhur ndalem Kadilangu. Selain dinikmati keluarga ndalem kadilangu, kopi ini juga disajikan kepada tamu yang datang seperti dari keraton solo maupun keraton jogya. Ataupun tamu tamu agung lainnya di masa kerajaan.
Dinamakan Kopi Poro, menurut Rikhwan salah satu abdi peracik kopi poro, sebab kopi ini diracik atau dibuat oleh para (poro) abdi dalem kadilangu untuk dinikmati para keluarga kadilangu dan para tamu agung di kala itu, Minggu, (24/9/23).
"Kopi poro bahannya seperti kopi pada umumnya, biji kopi jenis robusta didapat dari daerah temanggung. Kemudian ditambahkan kelapa dan beras dan disangrai beberapa jam. Dan ini sudah racikan tradisi turun temurun dari tahun 1885 hingga sekarang", jelas Rikhwan.
"Setelah disangrai hingga maximal kemudian ditumbuk hingga halus dan disaring . Penyaringan kopipun dilakukan hingga tiga kali. Sehingga bubuk kopi yang dihasilkan sangat halus", tambah Rikhwan.
Nurul warga Demak seorang penggemar berat minum kopi, saat menikmati kopi poro mengatakan aroma dan rasa kopinya khas seperti kopi jaman dulu yang bukan produksi pabrikan.
"Rasanya mantap pahit kecut dan aroma rasa khas kopi jaman dulu saat saya masih kecil. Ini sudah dua kali digelar event pasar ndoro bei, saya sempatkan mampir nguyup kopi poro. Kopi yang dibikin poro abdi dalem dan dinikmati poro ndoro", jelas Nurul.
Kopi Poro yang legendaris saat ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum, khususnya bagi pengunjung wisata tempo dulu pasar Ndoro Bei yang telah dua (2) kali digelar di halaman pendopo Notobratan Kadilangu. Informasi yang didapat, event pasar ndoro bei direncanakan akan digelar tiap selapanan (40 hari) sekali di tempat yang sama. (komf/Ry)