Pendidikan Politik dan Etika Budaya Politik Bagi Pemilih Pemula
DEMAK – Pemilih pemula berada dalam era di mana keputusan politik sangat memengaruhi arah dan kualitas hidup semua. Dengan demikian diharapkan sebagai pemilih pemula jangan ragu untuk mengejar informasi, mengungkapkan pendapat, dan turut serta dalam proses demokrasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Demak Eisti’anah sebagai Keynote Speaker Kegiatan Pendidikan dan Etika Budaya Politik bagi pemilih pemula dengan tema “Menciptakan Pemilih Cerdas untuk Pemilu yang Berkualitas di Kabupaten Demak bertempat di SMAN 1 Karanganyar, Kabupaten Demak. Senin, (27/11).
Eisti berpendapat bahwa melek politik bukan sekadar tahu siapa Presiden atau Kepala Daerah, tetapi juga memahami isu-isu penting yang memengaruhi masyarakat.
“Masa depan daerah tergantung pada partisipasi aktif kalian. Jadilah generasi muda yang cerdas, pandai memfilter berita hoaks dan ujaran kebencian. Jaga nilai-nilai toleransi dan berikan kritik yang objektif. Dengan mengetahui lebih banyak, kalian dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif pada perubahan”, kata Bupati Demak Eisti’anah.
Sementara, Sekda Demak Ahmad Sugiharto menyampaikan, sebagai pemilih pemula untuk dapat terlibat secara aktif dalam diskusi politik dengan mengikuti berbagai program yang digagas oleh KPU, seperti program relawan demokrasi, rumah pintar pemilu, KPU Goes To School, Campus dan Pesantren, Event Stand Up Pemilu serta kegiatan kepemudaan.
“Saya berharap kalian semua dapat menjalani proses politik dengan integritas, menghormati perbedaan pendapat, dan menjaga kebersamaan. Bersama kita ciptakan budaya politik yang bersih dan bermartabat.” Kata Sekda.
Sekda berpesan di Tahun 2024 mendatang akan diselenggarakan pesta demokrasi yaitu Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024 dan Pemilihan Serentak Nasional (Pemilukada) pada 27 November 2024, sehingga harapanya pemilih pemula dapat selalu menjujung tinggi etika berbudaya dalam politik.
“Saya ingin para pemilih pemula untuk selalu menjunjung tinggi etika budaya dalam berpolitik, yaitu dengan kejujuran, transparansi, dan saling menghormati dalam setiap interaksi politik”, pungkasnya. (Kominfo/Apj).