Wamendagri Bima Arya Tekankan Peran Kepala Daerah Jadi Kunci Penurunan Stunting

Rilis Pers Puspen Kemendagri

Rabu, 12 November 2025

*Wamendagri Bima Arya Tekankan Peran Kepala Daerah Jadi Kunci Penurunan Stunting*

JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa peran kepala daerah menjadi kunci utama dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Hal ini disampaikannya kepada awak media usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang digelar di Auditorium J. Leimena, Gedung Adhyatma Lantai 2, Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Bima menjelaskan, daerah yang berhasil menekan angka stunting umumnya dipimpin oleh kepala daerah yang tanggap dan mampu membangun kolaborasi lintas sektor. Kepemimpinan yang aktif dan terbuka terhadap kerja sama, menurutnya, menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menurunkan angka stunting.

“Peran kepala daerah itu kunci, kalau kita lihat tadi, yang mendapat penghargaan itu adalah kepala daerah yang lincah untuk berkolaborasi. Dari mulai preemtif, preventif, sampai kuratif, [dalam] menggalang kolaborasi dengan semua stakeholder dalam konteks pentaheliks”, ujar Bima.

Lebih lanjut, Bima menyoroti pentingnya dukungan kepala daerah terhadap program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Program tersebut, kata dia, harus dikawal dengan baik agar memberikan dampak nyata terhadap perbaikan status gizi masyarakat dan penurunan angka stunting.

“Nah, kita terus meminta agar kepala daerah bersama-sama dengan BGN, apalagi sekarang sudah ada Perpresnya, ada perbaikan tata kelola, struktur organisasi tata kelola laksana, agar kepala daerah ini mengawal betul supaya MBG ini bisa juga berkorelasi positif dengan penurunan stunting”, tambahnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menekankan bahwa penanganan stunting merupakan kerja bersama yang membutuhkan kolaborasi seluruh pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Jadi hari ini kita baru saja menyelenggarakan Rakornas dalam rangka penurunan prevalensi stunting. Sebagaimana kita tahu, alhamdulillah pada tahun 2024 ini prevalensinya sudah turun menjadi 19,8 persen, turun signifikan dalam 10 tahun terakhir. Tetapi target kita harus turun jauh lebih rendah lagi”. ujar Pratikno.

Ia menambahkan, capaian tersebut tidak mungkin diraih tanpa kerja sama lintas kementerian, dukungan pemerintah daerah (Pemda), serta partisipasi masyarakat. “Ini harus dilaksanakan bersama-sama dengan lintas kementerian, bukan hanya dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah sampai desa, dan bahkan juga tadi peran organisasi kemasyarakatan termasuk para relawan di Posyandu itu menjadi sangat strategis”, jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bima turut menyerahkan penghargaan kepada Pemda yang dinilai berkinerja baik dalam percepatan penurunan stunting. Penghargaan tersebut diberikan kepada Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Deli Serdang, Kota Palu, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Mojokerto.

Rakornas tersebut turut dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Lodewyk Pusung, serta pihak terkait lainnya. (Puspen Kemendagri)