
Komunitas Pesisir Tangguh Hadapi Perubahan Iklim, Lakukan Tindakan Tanam 2500 Bibit Mangrove di Wonoagung
DEMAK – Langkah konkret melawan perubahan iklim kembali ditunjukkan Kabupaten Demak. Sebanyak 2.500 bibit mangrove berhasil ditanam di Desa Wonoagung, Kecamatan Karangtengah, dalam kegiatan Penguatan Ketangguhan Komunitas Pesisir melalui Adaptasi Perubahan Iklim pada Sabtu (21/9/25).
Kegiatan yang dibuka dan dihadiri Ka.DINLH Demak, Mulyono, yang mewakili Bupati Demak ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir. Acara tersebut turut dihadiri beragam elemen masyarakat, mulai dari Sek.Cam Karangtengah Anwar, Plt. Kepala Desa Wonoagung Nasihah, Ka.tim Substansi Kemitraan, Kerjasama, dan Pemasaran Pariwisata Dinparta Demak Endang, hingga perwakilan komunitas lingkungan seperti Percik Salatiga dan Komunitas Keling (Komunitas Edukasi Lingkungan) Wonoagung.
Yang tak kalah menarik, kegiatan ini juga mendapat perhatian internasional dengan hadirnya tamu dari Thailand, Mrs. Manise, dan Filipina, Loui, yang turut menyaksikan upaya nyata Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Penanaman mangrove ini bukan sekadar ritual simbolis, tetapi langkah strategis melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan kerusakan lingkungan”, tegas Mulyono saat membuka acara. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama merawat dan memelihara setiap bibit mangrove yang telah ditanam hari ini.”
Terpisah Ka.Dinparta Demak, Endah menyambut antusias inisiatif pelestarian lingkungan ini. “Kegiatan penanaman mangrove di Desa Wonoagung sejalan dengan visi kami mengembangkan pariwisata berkelanjutan”, ungkapnya
Dirinya pun menambahkan,“Ekosistem mangrove yang sehat tidak hanya melindungi garis pantai, tetapi juga berpotensi menjadi destinasi ekowisata yang menarik. Kami akan mendukung pengembangan konsep wisata mangrove yang ramah lingkungan di Wonoagung, sehingga masyarakat lokal dapat merasakan manfaat ekonomi dari upaya konservasi ini”, pungkasnya. (Dinparta/ak/jm)