Pemkab Demak Dukung GNPIP Melalui Penanganan Sawah Terdampak Rob

DEMAK - Pemerintah Kabupaten Demak menyatakan komitmennya dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui langkah konkret penanganan sawah terdampak rob yang saat ini mengancam produktivitas pangan di wilayah pesisir Demak. Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah, S.E., dalam kunjungan kerja Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimun, pada Kamis (3/7/2025) di Balai Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah.

Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari sinergi pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam rangka percepatan pemulihan lahan pertanian akibat rob serta upaya peningkatan produksi padi sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, turut dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis berupa benih padi dari Kementerian Pertanian kepada 56 Poktan di Kabupaten Demak dan rumah burung hantu oleh Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten Demak.

Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Nita Rachmenia, menegaskan bahwa Kabupaten Demak memegang peranan penting dalam stabilitas pangan Jawa Tengah. Namun gangguan banjir menimbulkan risiko terhadap pasokan pangan dan inflasi harga.

“Bank Indonesia mendukung penuh melalui GNPIP, salah satunya dengan pemenuhan benih, rehabilitasi irigasi, dan pengendalian hama. Langkah ini penting untuk menjaga kesejahteraan petani dan mengamankan pasokan pangan regional”, jelasnya.

Bupati Demak menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan seluruh pihak yang telah membantu penanganan bencana rob yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Demak.

“Permasalahan rob ini tidak hanya berdampak di Sayung, tapi juga meluas sampai Kecamatan Wedung. Sawah-sawah yang dulu menjadi andalan produksi kini tidak bisa ditanami. Maka perlu gotong royong dari semua pihak. Kami bersyukur Bank Indonesia, Kementerian Pertanian, dan berbagai instansi hadir untuk mendukung”, ujar Bupati.

Sebelumnya, Bupati Demak juga mendampingi Wakil Gubernur dalam peninjauan persiapan normalisasi Sungai Pelayaran di Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, yang merupakan salah satu langkah strategis.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah menekankan bahwa bencana rob tidak bisa ditangani oleh Kabupaten Demak seorang diri. Penanganannya harus lintas wilayah karena dampaknya merembet hingga ke Kabupaten Jepara, dengan estimasi panjang wilayah terdampak mencapai 30 kilometer.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kolaborasi penanganan sawah terdampak rob untuk peningkatan produksi padi, yang melibatkan: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bupati Demak, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PUSDATARU) Provinsi Jawa Tengah, BBWS Pemali Juana, dan Kepala Desa Dukun

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan lahan pertanian dan menjaga posisi Kabupaten Demak sebagai salah satu penyumbang utama ketahanan pangan di Provinsi Jawa Tengah. (Prokompim)