Dinkesda Demak–BRIN Uji Coba Ecoburner Portabel untuk Pemusnahan Limbah Biologis Survei Zoonosis

DEMAK – Senin – Selasa 22 – 23 September 2025 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak melalui Tim P2PM&PL Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan kegiatan riset pemanfaatan ecoburner portabel di Desa Tridonorejo, Kecamatan Bonang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian lapangan terkait zoonosis, khususnya penyakit leptospirosis, yang masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di wilayah Demak.

Selama dua hari, tim melakukan penangkapan tikus di area pemukiman maupun silvatik (alam liar). Tikus hasil tangkapan diperiksa, kemudian diambil organ dalamnya untuk penelitian lanjutan di laboratorium. Proses ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya agen penyebab penyakit leptospirosis.

Limbah biologis hasil pemeriksaan kemudian dimusnahkan menggunakan ecoburner portabel, sebuah inovasi alat pemusnah limbah yang ramah lingkungan, efisien, dan dapat diaplikasikan di lapangan.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh limbah biologis dari survei zoonosis dikelola dengan aman. Ecoburner portabel ini menjadi solusi praktis, khususnya saat kegiatan penelitian lapangan jauh dari fasilitas kesehatan”, jelas Programer Penyakit Tular Vektor & Zoonosis Dinas Kesehatan Daerah Kab. Demak Cholid Efendi, SKM .

Kegiatan ini melibatkan Tim BRIN dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Tim Puskesmas Bonang 1, serta partisipasi warga Desa Tridonorejo. Kolaborasi riset ini diharapkan mampu memperkuat strategi pengendalian zoonosis berbasis bukti ilmiah.

Perwakilan BRIN menyampaikan bahwa riset ini juga menjadi upaya untuk menguji kehandalan ecoburner portabel dalam konteks lapangan. “Kami melakukan uji pemanfaatan ecoburner portabel agar ke depan bisa menjadi standar dalam pemusnahan limbah biologis pada survei zoonosis, tanpa menimbulkan risiko baru bagi lingkungan”, ujarnya.

Selain kegiatan teknis penelitian, warga Desa Tridonorejo juga dilibatkan dalam proses pengendalian tikus. Partisipasi masyarakat dinilai penting karena pengendalian zoonosis tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan, tetapi juga membutuhkan peran aktif warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan adanya riset ini, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak berharap pengendalian penyakit leptospirosis dapat semakin efektif.

“Leptospirosis adalah penyakit serius yang perlu diantisipasi bersama. Kami berharap hasil riset ini dapat mendukung kebijakan kesehatan masyarakat, sekaligus melindungi warga dari risiko penularan penyakit”, pungkas Cholid Efendi, SKM. (Kesmas_Promkes PM)