Sate Keong Lontong Lodeh Bu Lilis Primadona Stand Kuliner Megengan

DEMAK – Megengan yang dalam bahasa Indonesia berarti menahan, menahan lapar, haus dan hawa nafsu ketika bulan suci Ramadhan tiba tersebut, menjadi salah satu kegiatan siar dakwah Wali pada masa lampau di Demak. Hingga waktu berlalu, kegiatan Megengan pada masa lampau tersebut menjadi tradisi yang masih dilangsungkan oleh warga Demak.

Hal ini nampak, dari berlangsungnya kegiatan Megengan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H yang dilangsungkan secara bersamaan dengan Kirab Budaya Kota Wali 2024, jelang Hari Jadi Kab.Demak, di sekitaran Alun alun Demak, depan Gedung TIC (Tourism Information Center), Senin (11/3/24).

Dalam tradisi Megengan tersebut, ada sebuah kuliner khas berbahan dasar Keong sawah yang biasanya diolah menjadi sate keong maupun keong kuah yang sering disebut dengan Keong Kroco.

Kuliner ini, pada kegiatan Megengan tahun ini dapat ditemukan dengan mudah di sebuah stand kuliner yang berada di area Pujasera Wisma Hasanah. Stang milik Ibu Lilis tersebut, menawarkan sajian sate keong lontong lodeh yang begitu memanjakkan penikmatnya. Bahkan, nampak Standnya selalu dipadati pembeli dan menjadi primadona di antara stand lainnya.

“Tentunya senang dapat berpartisipasi pada Megengan tahun ini, apalagi dapat mengobati kerinduan warga Demak akan olahan kuliner khas yang biasa dijumpai satu tahun sekali. Apalagi jika bukan Sate Keong Lontong lodeh”, kata Lilis

Lanjuntya, untuk seporsi lontong lodeh dengan dua sate keong dibandrol harga lima belas ribu rupiah. Untuk melengkapi nikmatnya kuliner tersebut, dirinya menawarkan makanan pendamping seperti gorengan, kerupuk dan minuman yang dapat dipesan pembeli sesuai selera.

Ditambahkan olehnya, dirinya yang dibantu anak dan saudara mengelola stand tahun ini, berharap dapat mengikuti kembali kegiatan ini ditahun depan. Kemudian, untuk para pecinta masakan olahan sate keong sayur lodeh buatannya tak perlu berkecil hati jika terlewat menyantap dan menikmatinya pada kegiatan Megengan kali ini, karena warga dapat melakukan pemesanan olahan makanan tersebut melalui nomor telpon aktif di (0895363647099). (Dinparta/jm)