Tingkatkan Kapasitas Tenaga Kesehatan, Dinkesda Demak Gelar Praktik Kalakarya MTBS Di Empat Puskesmas

DEMAK— Dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam penatalaksanaan balita dan bayi muda yang sakit, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak melalui Tim Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga_Gizi) menyelenggarakan kegiatan Praktik Kalakarya Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di empat puskesmas pada Jum’at (17/10/2025).

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai ini dilaksanakan serentak di Puskesmas Mranggen 3, Karanganyar 2, Gajah 2, dan Sayung 2. Adapun peserta kegiatan terdiri atas Tim MTBS dari masing-masing puskesmas serta Tim Kesga_Gizi Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak sebagai pendamping dan penilai.

Pelaksanaan Kalakarya MTBS ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan dan praktik lapangan yang bertujuan untuk memperkuat penerapan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda) di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. MTBS sendiri adalah pendekatan terpadu yang digunakan untuk menangani balita berusia 0–59 bulan yang sakit, sedangkan MTBM berfokus pada bayi berusia 1 hari hingga 2 bulan.

Keduanya menjadi strategi penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita, serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan anak di puskesmas. Melalui praktik kalakarya, para tenaga kesehatan diberi kesempatan untuk menerapkan langsung langkah-langkah penilaian, pengobatan, konseling, dan tindak lanjut kepada pasien anak sesuai standar MTBS.

Programer anak Andrig Ariyani, S.Tr.Keb. dari Tim Kesga_Gizi Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tahap penting dalam memastikan seluruh puskesmas memiliki petugas yang terampil dan kompeten dalam menangani kasus balita sakit secara terpadu.

“Melalui praktik kalakarya ini, kami ingin memastikan bahwa penerapan MTBS benar-benar berjalan di layanan dasar, sehingga setiap anak yang datang ke puskesmas mendapatkan penanganan sesuai standar yang telah ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan”, ujarnya

Suasana kegiatan di masing-masing puskesmas berlangsung aktif dan interaktif. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari diskusi kasus, simulasi, hingga praktik langsung di ruang pelayanan.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan penerapan MTBS di seluruh wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Demak semakin optimal, serta mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan derajat kesehatan anak di masyarakat. (Kesmas_Promkes PM)