Workshop Kader “Cengkeraman Mata Elang” Angkatan II Perkuat Deteksi Dini Kesehatan Ibu dan Anak di 25 Desa

DEMAK – Dalam upaya meningkatkan ketepatan deteksi dini dan respon cepat terhadap berbagai masalah kesehatan ibu dan anak, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak kembali menggelar Workshop Kader Cengkeraman Mata Elang (CME) Angkatan II) pada Kamis (04/12/2025) bertempat di Aula Lantai 2 SMP Negeri 3 Demak. Kegiatan berlangsung pukul 08.00 –14.00 WIB dan diikuti oleh perangkat desa, kader KPM, bidan desa, serta kader Mom & Baby Sniper dari 25 desa.

Workshop ini digelar sebagai bagian dari strategi penguatan peran kader di tingkat masyarakat agar semakin terampil dalam melakukan pengamatan cepat (rapid assessment), analisis situasi, serta pelaporan kasus secara tepat dan akurat, terutama terkait kesehatan ibu dan anak.

Katim Kesga-Gizi Bidang Kesmas, Nurul Ari Windarti, S.Si.T, M.Kes. menyampaikan bahwa penguatan kompetensi kader merupakan kunci keberhasilan upaya preventif di lapangan.
“Kami ingin memastikan kader benar-benar mampu membaca tanda bahaya secara cepat dan mengambil langkah pelaporan yang tepat. Kader adalah garda terdepan kami di desa, sehingga peningkatan kapasitas ini sangat penting untuk menekan risiko kasus ibu dan bayi”, ujarnya.

Hal senada disampaikan Tim Talkesmas Keswa yang juga terlibat dalam fasilitasi kegiatan. Menurutnya, program CME bukan hanya pelatihan teknis, tetapi juga membangun kepekaan kader terhadap perubahan kondisi di masyarakat. “Deteksi yang cepat bisa menyelamatkan nyawa. Melalui pelatihan ini, kader kita latih untuk memiliki ‘insting mata elang’—mengenali risiko sebelum terlambat”, tambahnya.

Para peserta mendapatkan materi seputar identifikasi dini risiko kehamilan, pemantauan tumbuh kembang anak, analisis data sederhana, hingga simulasi penanganan kasus dan rujukan melalui tata laksana yang sesuai standar.

Kegiatan juga diperkuat oleh Tim Fasilitator CME Demak dari Puskesmas Bonang II, Deni Rahmawati dan Eva Dwi Silviana Marinsa yang memberikan pendampingan langsung selama proses pelatihan berlangsung. Antusiasme peserta terlihat dari aktifnya diskusi dan praktik lapangan.

Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak berharap implementasi hasil workshop ini dapat mempercepat respon terhadap kasus kesehatan ibu dan anak di desa-desa, sekaligus mendukung penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Demak. “Harapan kami, setelah kembali ke desa, para kader dapat menjalankan perannya dengan lebih percaya diri dan terukur, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat semakin optimal”, tutup Nurul.

Dengan sinergi antara perangkat desa, kader, dan tenaga kesehatan, program Cengkeraman Mata Elang diharapkan menjadi inovasi yang berkelanjutan dalam memperkuat deteksi dini dan respons cepat di tingkat masyarakat. (Kesmas_Promkes PM)